5 Tips Jitu Mengurangi Efek Samping Vaksin COVID-19 Ala Toko SehatQ
Memasuki bulan keenam, program vaksinasi Covid-19 masih terus digeber oleh pemerintah. Menurut data terakhir yang dirilis oleh OWID (Our World in Data), sudah 13,4jt orang yang menjalani program vaksinasi secara tuntas di Indonesia. Itu berarti, sebanyak 4,9% dari total penduduk kita telah menerima vaksin dengan dosis sempurna. Yakni vaksin pertama dan vaksin kedua. Sayangnya, angka ini masih sangat jauh dari target yang diharapkan oleh pemerintah. Karena untuk dapat mencapai herd immunity, kita membutuhkan setidaknya 60 hingga 70% populasi penduduk. Atau setara dengan 160 hingga 180 juta penduduk. Itulah mengapa, pemerintah terus mengejar percepatan vaksinasi diberbagai daerah ditanah air.
Di Indonesia sendiri, telah tersedia 3 jenis vaksin berbeda yang bisa dinikmati oleh masyarakat; yakni Vaksin Sinovac, Sinopharm serta AstraZeneca. Menyusul vaksin Pfizer yang rencananya akan tiba pada bulan Agustus mendatang. Dimana saat ini, AstraZeneca menjadi pilihan utama yang bisa dinikmati oleh masyarakat. Namun dibanding Sinovac, AstraZeneca memang memiliki efek samping yang kurang mengenakkan bagi sebagian orang. Keluhannya pun bermacam-macam, ada yang mengeluhkan demam, sakit kepala, pegal-pegal, nyeri sendi hingga mual dengan durasi yang juga berbeda. Sekalipun begitu, AstraZeneca dinilai memiliki tingkat efektivitas yang jauh lebih tinggi dari pada Sinovac. Untuk varian B.1617 yang berasal dari India misalnya. AstraZeneca memiliki efektivitas mencapai 88%. Sementara Sinovac hanya sekitar 60%. Bahkan untuk varian B.117 yang berasal dari Inggris, AstraZeneca memiliki efektivitas hingga 93%. Itulah mengapa, akan sangat rugi jika ada diantara kita yang telah menerima giliran vaksin, namun enggan untuk mengambilnya hanya karena takut pada efek samping yang ditimbulkan. Karena sejatinya, itu adalah cara tubuh meresponi vaksin yang masuk.
Tips Mengurangi Efek Samping Vaksin Covid-19
Lantas adakah cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi efek samping tersebut? Dirangkum dari Toko SehatQ, ada beberapa tips yang bisa dilakukan oleh masyakarat sebelum melakukan vaksinasi Covid-19. Beberapa tips tersebut antara lain:
1. Melakukan medical check-up terlebih dahulu
Kemenkes sendiri menganjurkan kita untuk menerima vaksin saat tubuh sedang berada dalam kondisi yang cukup prima. Maka, salah satu cara terbaik untuk memastikan hal ini adalah dengan menjalani serangkaian medical check-up. Khususnya bagi kamu yang telah berusia diatas 40 tahun.
2. Memiliki pola tidur yang baik
Sebisa mungkin, kurangi kebiasaan begadang menjelang hari H vaksinasi. Hal ini untuk menghindari tekanan darah tinggi yang mungkin terjadi saat skrining dilakukan.
3. Jangan stress
Hindari hal-hal yang dapat memicu stress berlebih menjelang vaksinasi. Karena hal ini akan sangat mempengaruhi daya tahan tubuhmu.
4. Rutin berolahraga
Menjelang vaksinasi, kamu bisa melakukan olahraga ringan seperti berjalan kaki atau bersepeda untuk menjaga daya tahan tubuhmu. Imbangi hal ini dengan mengurangi konsumsi rokok dan alkohol.
5. Penuhi asupan nutrisi
Sebelum vaksin, jangan lupa untuk sarapan terlebih dahulu. Kamu dianjurkan untuk terlebih dahulu mengkonsumsi makanan bergizi seperti buah dan sayur. Serta nutrisi penunjang seperti halnya susu bear brand. Yap, mengkonsumsi bear brand sebelum divaksin dapat membantu tubuh mengontrol kadar gula darah. Serta meningkatkan daya tahan tubuh. Kamu bisa kembali mengkonsumsinya setelah vaksinasi selesai dilakukan. Hal ini dapat membantumu mempercepat proses pemulihan andaikata ada efek samping yang kamu rasakan. Untuk hasil yang lebih maksimal, kamu dianjurkan untuk meminum bear brand sebanyak 2 kali dalam sehari, hingga tubuh betul-betul kembali ke kondisi yang cukup prima.
Nah, itulah 5 tips yang bisa kamu lakukan untuk mengurangi efek samping berlebih yang mungkin timbul pasca vaksinasi Covid-19. Setelah vaksin pertama, jangan lupa untuk meneruskannya ke vaksin kedua untuk mendapatkan efektivitas yang maksimal. Dengan cara ini, kita dapat turut membantu pemerintah mencapai target herd immunity dalam kurun waktu yang jauh lebih singkat.
Posting Komentar
Posting Komentar