Narsisme, Gangguan Kepribadian yang Harus Diwaspadai
Anda mungkin pernah mendengar istilah Narsisme dalam kehidupan sehari-hari. Istilah ini digunakan ketika seseorang terlihat mencintai dirinya sendiri, namun dalam kadar yang bisa dianggap berlebihan. Dalam ilmu Psikologi, kondisi ini dikategorikan sebagai salah satu gangguan kepribadian. Seseorang yang mengalami gangguan ini akan menganggap dirinya sendiri lebih dari pada orang lain. Penderita gangguan ini juga membutuhkan perhatian dan kekaguman dari orang lain.
Pengertian dan Gejala Narsisme
Penderita Gangguan kepribadian narsistik atau narsisme ini merasa bahwa dirinya lebih penting dibandingkan orang lain sehingga tak jarang justru menyebabkan kurangnya rasa empati. Selain itu, penderitanya juga selalu ingin diperhatikan oleh orang lain dalam taraf berlebihan. Sayangnya, disisi lain ~ kepercayaan dirinya justru terbilang cukup rapuh dan sangat rentan atas kritikan. Penderita gangguan kepribadian ini sering menunjukkan gejala seperti berikut ini.
1. Butuh Diperhatikan dan Disukai Secara Terus Menerus
Gejala pertama yang menunjukkan seseorang mengidap narsisme adalah ketika orang tersebut selalu ingin diperhatikan bahkan disukai secara terus menerus. Kadangkala, hal ini sampai pada titik selalu ingin dipuji dan dikagumi, bahkan meskipun pencapaiannya tidak sesuai ekspektasi. Karena itulah, penderita gangguan kepribadian ini juga sering melebih-lebihkan bakat dalam dirinya serta pencapaiannya hanya agar bisa dipuji dan dikagumi oleh orang-orang disekitarnya.
2. Menilai Diri Sendiri Secara Berlebihan
Penderita gangguan kepribadian ini juga menunjukkan gejala dimana dia selalu menilai dirinya sendiri lebih tinggi dibandingkan orang lain. Karena itulah, mereka seringkali terlihat hanya mementingkan dirinya sendiri.
3. Memiliki Pikiran yang Penuh dengan Fantasi Kesuksesan
Gejala yang juga sering ditunjukkan oleh penderita narsisme ini adalah memiliki pemikiran yang justru dipenuhi dengan fantasi tentang kesempurnaan, baik itu dalam segi karir, kesuksesan, kepandaian, kekuasaan, kecantikan, ketampanan bahkan hingga pasangan. Hal tersebut ~ kembali lagi karena penderita gangguan kepribadian ini juga memiliki kecenderungan menganggap dirinya lebih dibandingkan orang lain, sehingga fantasi dalam pikirannya pun akan dipenuhi dengan hal-hal yang harus sempurna.
4. Menganggap Dirinya Sendiri Layak Diberi Perlakuan Spesial
Gangguan kepribadian narisistik ini juga ditunjukkan dengan gejala menganggap dirinya sendiri layak mendapatkan perlakuan spesial. Hal tersebut kembali lagi ke poin dimana penderita gangguan ini merasa dirinya lebih baik dibandingkan orang lain, sehingga merasa layak mendapatkan perlakuan istimewa tersebut.
Karena anggapan ini jugalah, tak jarang penderita gangguan narsistik seringkali memanfaatkan orang lain guna mendapat apa yang mereka inginkan. Mereka menganggap hal tersebut sebagai sesuatu hal yang wajar, sehingga dengan seenaknya mereka memanfaatkan orang lain.
5. Tidak Memiliki Rasa Empati
Anggapan tentang dirinya yang sempurna dan lebih baik dibandingkan orang lain menyebabkan penderita gangguan kepribadian ini tidak memiliki rasa empati. Ini bisa dibuktikan dari poin sebelumnya yang menyatakan bahwa penderita gangguan narsistik ini tidak segan memanfaatkan orang lain agar apa yang diinginkannya dapat tercapai.
Gangguan kepribadian narsistik atau narsisme ini bisa menyerang siapa saja. Penderita mungkin saja tidak merasa ada yang salah dengan dirinya, namun justru lingkungan sekitarnya yang akan menyadarinya bahkan merasa terganggu.
Umumnya, penderita tidak menyadari gangguan ini, karena gangguan ini dianggap tidak sesuai dengan fantasinya terhadap dirinya sendiri yang sempurna. Biasanya penderita akan mengalami stres hingga depresi karena kritikan atau karena penolakan secara besar-besaran dari lingkungannya. Barulah pada tahap ini, penderita akan datang ke psikolog atau bahkan psikiater hingga akhirnya mereka mengetahui gangguan apa yang dialaminya. Karena itulah penting bagi Anda untuk mengetahui semua hal tersebut. Karena dengan mengenali gejalanya, Anda bisa membantu orang lain atau bahkan diri sendiri jika suatu saat mengalami kondisi tersebut.
Posting Komentar
Posting Komentar